Sang penari
Matahari
mulai menyapa dari puncak tertinggi
Namun
tangannya masih mengayun indah
Kaki
menginjak bumi begitu berirama ikuti irama nada
Tubuh
luarnya terlihat segar,apakah dalamnya
sudah menangis tersedu-sedan
Wahai
kau sang penari
Panggung
yang megah terganti dengan balutan garis hitam putih
Irama
nada yang tak asing,terhalang riuhnya ibu kota
Sajian
untuk para raja mulai turun kasta sebagai penghibur menunggu hijau itu menyala
Nostalgia
mulai menghampiri memori
Hilang
sejenak masalah yang kami hadapi
Mulai
ingat sudah warisan harus dijaga sampai anak cucu nanti
Sang
penari,terimakasih untuk hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar