Senin, 25 April 2016

TEKNIK MEMBUAT BERITA "Penulisan Gunadarma University"

BAB 6
TEKNIK MEMBUAT BERITA


            Dalam sebuah surat kabar dikenal ada: berita, feature, tajuk, pojok, kolom, surat pembaca, iklan. Biasanya ada pula fiksi, karikatur, foto- foto. Berita dan feature adalah fakta, pojok dan tajuk adalah opini dari pengasuh koran, kolom dan surat pembaca adalah oponi dari luar, iklan adalah sumber duit untuk penerbitan, sedangkan fiksi adalah karangan yang fiktif, bisa sebagai cerita sambung, cerpen dan sebagainya.


A. Pengertian Berita

Banyak pakar komunikasi memberikan pengertian berita, seperti :
- Nothclife, menekankan pengertian berita pada unsur keanehan, atau ketidaklaziman  sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu.
-Charnley, Mitchell, berita adalah segala sesuatu yang hangat atau aktual dan menarik perhatian sejumlah orang.
-Chilton R. Rush, berita haruslah memberikan kepuasan atau rangsangan informasi terhadap sejumlah orang pembaca.
        Tidak semuah berita dapat dipublikasikan (layak muat), untuk dapat dipublikasikan sebuah berita haruslah memenuhi karateristik yang dikenal dengan nilai- nilai berita. Nilai berita digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Sebaliknya semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Masing- masing pakar jurnalistik memiliki karateristik tersendiri mengenai nilai berita, menurut Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, menyebutkan ada empat nilai berita yaitu :
Cepat, yaitu aktual atau ketepatan waktu. Berita adalah sesuatu yang baru (new)
Nyata, yaitu informasi tentang sebuah fakta (fact) yang terdiri dari kejadian nyata, pendapat, dan pernyatan sumber berita. Penting, yaitu menyangkut kepentingan orang banyak. menarik, yaitu mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.

Agus Wahyudi seorang Wartawan Harian Suara Merdeka biro Banyumas dalam diklat jurnalistik tingkat dasar mahasiswa se- Jateng dan DIY 2004, suatu peristiwa bisa menjadi berita kalau mempunyai nilai berita yant terdiri dari :
a. Dekat dengan kalayak
b. Berpengaruh terhadap hidup orang banyak
c. Melibatkan orang- orang terkenal atau ketokohan orang yang terlibat dalam
    peristiwa tersebut.
d. Menyangkut angka statistik
e. Menyangkut hal- hal luar biasa atau hal biata tetapi menumbuhkan rasa simpati,
    empati, iba, menggugah
f. Yang jelas harus aktual dan baru terjadi





 B. UNSUR –UNSUR BERITA
Dalam penulisan berita maupun feature agar tercipta berita yang lengkap haruslah
memenuhi unsur- unsur pokok berita, yang dikenal dengan 5W+1H;
- What    =  apa yang terjadi
- Where  =  dimana hal itu terjadi
- When    =  kapan peristiwa itu terjadi
- Who      =  siapa yang terlibat dalam kejadian itu
- Why      = kenapa hal itu terjadi
- How       = bagaimana peristiwa itu terjadi

Suatu berita memiliki struktur berita yang terdiri dari;

1.   Judul Berita/ kepala berita (head news)
       JUDUL berita (News Title, Headline) adalah bagian terpenting sebuah
       berita karena bagian terpenting, maka bagian ini pula yang tersulit dalam  
       proses penulisan berita. Headline (judul berita) berisi kata-kata penting
       yang menyampaikan subjek berita dan menggambarkan isi berita.

A.      Karakteristik Judul Berita
-     Judul berita adalah kalimat abstrak
-       Biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata 
-       Berupa pemikiran/gagasan lengkap
-       Terdiri dari Subjek dan Kata Kerja (Predikat) dan sering juga dilengkapi Objek

B.      Tujuan Judul Berita: Menarik Perhatian Pembaca
Saat membuat judul, tanyalah diri sendiri: "Jika pembaca melihat 5-10 kata yang saya tuliskan, apakah mereka akan tahu ini berita tentang apa?"
Aturan TerpentingJudul harus benar-benar akurat dan mencerminkan isi berita.  Akurasi adalah segalanya. Jangan menipu pembaca dengan judul yang berbeda dengan isi berita

C.   Yang Harus Dilakukan sebelum Membuat Judul
-          Pahami berita secara menyeluruh sebelum menuliskan judulnya.
-          Buatlah judul berdasarkan "main idea" (inti berita) yang mestinya ada di alinea pertama, awal naskah, atau bagian introduksi (lead/teras).
-          Jangan gunakan dalam judul fakta-fakta yang tidak ada di naskah berita. (Judul harus mencerminkan isi).
-          Jangan mengulang kata yang sama dalam judul.
-          Jika beritanya berupa berita opini, maka judulnya pun harus sudah mencerminkan hal itu.
-          Hindari ambiguitas, makna ganda, menimbulkan tafsiran beragam, dan bernada menuduh.
-          Harus Mencerminkan Isi, Judul berita harus mencerminkan isi berita. Orang begitu membaca judul sudah memperkirakan isi yang bakal dimaktub dalam berita itu.
-          Perhatikan Penggunaan Nama, Judul yang berisikan nama seseorang sebaiknya hanya digunakan pada tokoh yang dikenal luas di kalangan masyarakat. Wartawan yakin pembaca mengenal nama itu dan tidak menimbulkan bias pada nama lain. Ini sesuai dengan jargon berita bahwa nama besar membuat berita.
-          Perhatikan Judul Pertanyaan, Wartawan diingat untuk hati-hati menggunakan judul pertanyaan, karena tidak setiap berita bisa menggunakan judul jenis ini. Namun judul pertanyaan efektif menggoda pembaca ketika wartawan menulis peristiwa atau kasus krusial yang menyita perhatian masyarakat semisal pengusutan korupsi. Kondisi tertentu mendorong wartawan menggunakan judul ini. Misalnya, wartawan memproleh fakta-fakta yang valid tentang peristiwa atau kasus tertentu, tetapi pejabat berwenang atau orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak mau memberikan konfirmasi. Selain itu, judul pertanyaan lebih sering digunakan pada laporan investigasi.
-          Perhatikan Judul Kutipan, Hampir sama dengan judul pertanyaan, judul kutipan juga harus hati-hati digunakan. Ada persyaratan dalam berita itu jika ingin menggunakan judul kutipan, antara lain isi dari kutipan itu sangat kuat secara kemanusiaan atau akan memunculkan persepsi yang krusial.

D.     Pilihan Kata Saat Membuat Judul
-          Spesifik, akurat, jelas, dan ringkas
-          Jangan mengulang kata kunci (keywords) di judul yang sama.
-          Hindari nama, frasa, dan singkatan yang samar atau tidak diketahui.
-          Hindari judul yang bernada menyerang, mengecam, atau mempersalahkan.
-          Tidak ada judul yang dimulai dengan kata kerja.
-          Judul berupa kalimay lengkap --minimal Subjek dan Predikat

2.    Dateline
Dateline,  ialah teks berisi keterangan singkat dalam suatu artikel berita. Isinya mencantumkan soal di mana dan kapan berita/cerita itu terjadi, ditulis, atau dilaporkan, meski untuk tanggalnya sendiri sering tidak dituliskan. Jika artikelnya diterbitkan ulang dari jejaring sindikat berita, organisasi penyalur juga dicantumkan (meski yang pertama kali merilis tidak perlu ditampilkan). Secara tradisional, dateline ditempatkan di baris pertama teks artikel, sebelum kalimat pertama. Nama tempat ditulis pertama kali, biasanya dimulai dengan namakota di mana pewarta menulis atau menyampaikan laporannya. Nama kota ini biasanya dicetak dalam huruf kapital, meski ini juga bisa beragam antar satu media dengan lainnya. Selanjutnya diikuti oleh nama regional dan/atau nama negara dari kota tersebut, tapi bisa saja tidak dicantumkan jika nama kotanya sudah luas dikenal baik itu karena kedudukan politis atau luas areanya (misalnya ibukota negara). Setelah itu, disusul dengan tanggal berita, diikuti tanda baca strip dalam apitan spasi kosong ( - ), baru setelah itu dituliskan isi artikelnya itu sendiri.
Contoh:
Sebuah dateline surat kabar umumnya terbaca sebagai berikut :
BANDUNG, Indonesia, 5 Juni - Program #ReboNyunda yang dicanangkan ...
Berita yang sama jika misalnya diambil dari layanan Associated Press (AP) maka akan tampil sebagai berikut Sebuah dateline surat kabar umumnya terbaca sebagai berikut :
BANDUNG, Indonesia, 5 Juni - Program #ReboNyunda yang dicanangkan ...

3.    Teras Berita
Teras berita adalah bagian berita yang terletak dialinea atau paragraf  pertama  
 sampai kedua, lead yang bagus tidak lebih dari 30 sampai 35 kata  
atau tigabarisan ketikan. Usahakan lead yang “bicara”, Teras Berita yang ideal adalah yang menggandung unsur 5W + 1 H. Unsur 5 W + 1 H yang dimaksud adalah What (Apa), Who (Siapa), Why (Kenapa), When (Kapan), Where (Dimana) dan How (Bagaimana). Namun tidak ada urutan rumus yang pasti dalam menempatkan mana yang harus lebih dulu ditulis.
Dalam memudahkan seorang wartawan untuk membuat teras berita, Melvin Mincher  merumuskan apa yang harus dilakukan wartawan dalam membuat sebuah lead.
Pertama seorang wartawan haruslah menanyakan kepada dirinya sendiri tentang fakta-dakta yang ditemukan di lapangan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah:
1.    Apa yang unik, atau paling penting atau tidak biasa dari sebuah kejadian?
2.    Siapa yang terlibat – siapa yang melakukan atau siapa yang memberikan penjelasan?
Setelah berhasil menjawab dua pertanyaan diatas maka seorang wartawan harus menjawab pertanyaan untuk membentuk sebuah lead:
1.    Lead jenis apa yang lebih tepat dipakai
2.    Gaya bahasa seperti apa yang akan dipakai di dalam lead
3.    Apa yang lebih membuat pembaca tertarik untuk ditempatkan diawal.
Untuk memudahkan dalam menulis maka lead diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
1.    Summary Lead, jenis ini cukup berisi ringkasan singkat tentang inti yang terjadi dalam sebuah kejadian. Lead jenis ini yang biasa dipakai untuk berita singkat seperti straight news ataupun flash newsLead jenis ini menyajikan unsur 5W + 1 H didalamnya secara singkat.
2.    Comprehensive lead, jenis ini menggambarkan secara keseluruhan gambaran dari sebuah kejadian. Lead jenis ini biasa juga disebut roundup leadLead jenis ini menekankan unsur “kapan” dalam pembukaan yang menjadi esensi berita yang diikuti oleh fakta-fakta lainnya.
3.      Accident lead, jenis ini adalah kombinasi dari summary lead dan  comprehensive lead. Yang menjadi ciri khas darilead jenis ini karena lead ini lebih menekankan pada unsur “siapa” pada penulisannya.
4.      Punch lead, jenis ini dimulai dengan menuliskan fakta terbesar, dan terpenting dalam berita. Jenis ini disebut punch lead karena “guncangan” akan dirasakan pembaca pada baris kalimat dan akan terus membaca berita tersebut.
5.      Crusade lead, jenis ini digunakan untuk mengkampanyekan atau menjelaskan suatu kejadian yang tidak pasti.
6.      Astonisher lead, jenis ini ditunjukan untuk membuat pembaca tercengang sehingga akan timbul rasa penasaran untuk membaca kelanjutan berita tersebut.
7.      Explosive lead, jenis ini adalah jenis lead yang biasa digunakan untuk menulis berita yang mengagetkan para pembaca.
8.      You-and-I lead, jenis ini biasa digunakan untuk berita yang membutuhkan kedekatan antara berita dengan pembaca. Hal ini agar pembaca merasa lebih dekat secara emosional dan menarik untuk membaca berita tersebut.
9.      Suspended-Interest lead, jenis ini menggunakan fakta tambahan diawal dan memindahkan fakta utama di belakang lead.
10.  Question lead, jenis ini menggunakan pertanyaan untuk memulai bertia yang akan disampaikan.
11.     Quote lead, jenis ini menggunakan kutipan dari perkataan narasumber sebagai awalan berita yang akan disampaikan.
12.  Dependent lead, jenis ini digunakan untuk memberi tekanan pada sebab-akibat dari sebuah kejadian. Biasanya leadjenis ini menggunakan kata hubung pada awal kalimat.
13.  Than-and-Now lead, jenis ini biasa digunakan untuk menambah kesan dramatis pada sebuah berita dengan menggambarkan dulu dan sekarang.
14.      Here-and-There lead, Jenis ini biasa digunakan untuk membandingkan satu tempat dengan tempat lainnya.
15.  Epigram lead, jenis ini menggunakan sajak atau ungkapan pendek untuk mengawali lead. Ungkapan tersebut bisa berarti baik ataupun sebaliknya.
4.    Body
Body atau tubuh berita berisi peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat padat, dan jelas. Dengan demikian, body merupakan perkembangan berita.
Selain unsur tersebut, dalam berita harus terdapat unsur-unsur 5W + 1 H, yakni :
1.   What : Apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
2.   Who   : Siapa yang terlibat di dalamnya ?
3.   Where : Dimana terjadinya peristiwa itu?
4.   When  : Kapan terjadinya?
5.   Why    : Mengapa peristiwa itu terjadi?
6.   How    : Bagaimana terjadinya?
Dalam soal ujian, keenam unsur tersebut tidak harus lengkap. Bagian berita yang dikembangkan biasanya berupa tubuh berita (Body).
Tubuh berita dapat disusun dengan susunan piramida terbalik, dengan susunan kronologis, maupun dengan susunan di mana informasi penting diletakkan di belakang.
Selain teknik penyusunan tubuh berita, membuat berita yang baik juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan kesatuan tubuh berita. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengulangi kata-kata kunci; memakai kata maupun frase transisi yang tepat serta menyusun struktur berita dengan benar dan mengalir.
Di samping itu kekuatan tubuh berita dapat pula dibangun dengan menyertakan kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, dari sumber berita; menyertakan nama/jabatan sumber berita (attribution); memberi identifikasi yang jelas tentang siapa sumber berita serta menyertakan latar belakang berita.
1.      Penerapan Penulisan Berita
Setelah mendapatkan fakta-fakta secara lengkap di lapangan, maka pekerjaan berikut adalah menuangkannya ke dalam tulisan yang sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik yang baik. Pada bagian ini Anda telah mempelajari apa yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan tulisan jurnalistik, yakni: melaporkan secara menyeluruh, menuliskannya secara sistematis dan berstruktur, menggunakan tata bahasa yang benar dan tepat, hemat, serta menghadirkan intensitas dan warna. Tiga hal yang disebutkan belakangan dapat terpenuhi jika Anda menerapkan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik. Terakhir, sebelum Anda menerbitkan tulisan Anda, pertimbangkan akan ketentuan hukum yang berkaitan dengan dunia pers dan kode etik akan menjadikan Anda seorang wartawan yang bijaksana.
2.     Analisis Tulisan
Setelah mengamati dan menganalisis contoh tulisan jadi yang disiarkan media massa, Anda dapat merasakan betapa sebenarnya tidak mudah untuk membuat tulisan yang baik. Kurangnya informasi yang digali dari lapangan, menyebabkan tidak jelasnya laporan yang ditulis. Informasi yang lengkap pun belum tentu dengan sendirinya menjamin laporan yang dibuat akan baik. Pengabaian prinsip-prinsip penulisan yang dibahas di awal modul ini juga akan membuat laporan yang dihasilkan kurang sempurna. Jebakan lain yang mungkin kurang disadari penulis adalah berlebihnya hasil reportase sehingga penulis merasa sayang untuk membuang keterangan yang tak perlu.


5.      Penutup

1.    Penutup Feature
Jika badan berita sudah selesai, tinggallah membuat penutupnya. Dalam berita, tidak ada penutup. Untuk feature, setidak-tidaknya ada empat jenis penutup.

2.    Penutup Ringkasan:
Sifatnya merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke intro awal atau lead.

3.    Penutup Penyengat:
Membuat pembaca kaget karena sama sekali tak diduga-duga. Seperti kisah detektif saja. Misalnya, menulis feature tentang bandit yang berhasil ditangkap setelah melawan. Kisah sudah panjang dan seru, pujian untuk petugas sudah datang, dan bandit itu pun sudah menghuni sel. Namun, penutup feature adalah: Esok harinya, bandit itu telah kabur kembali. Penutup ini disimpan sejak tadi.

4.    Penutup Klimaks:
Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi, penyelesaiannya jelas. Di masa lalu, ada kegemaran menulis penutup yang singkat dengan satu kata saja: Semoga. Sekarang, hal seperti ini menjadi tertawaan. Ini sebuah bukti bahwa setiap masa ada kekhasannya.

5.    Penutup Tanpa Penyelesaian:
Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa merupakan taktik penulis agar pembaca merenung dan mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bisa pula masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada kelanjutan, tetapi tidak pasti kapan.

C. Bentuk dan Jenis Susunan Berita

Bentuk susunan berita :

1.      Bentuk Piramida terbalik; dalam penulisan berita dimulai atau diawali dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung (straight news). Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea pertama berita
2.      Bentuk Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang kurang penting, kemudian diikuti kehal- hal yang makin lama makin penting.
Bentuk Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal, pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
Bentuk Kronologis; penulisan bentuk ini memaparkan data- data atau informasi secara berurutan. Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.

Dalam jurnalistik ada tiga macam tulisan yang biasanya dipakai media massa yaitu :

1.Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas dan padat akan unsur 5W+1H pada lead dan menggunakan piramida terbalik.

2.Feature : berita yang disajikan dalam bentuk yang ringan yang rekreatif, santai bahkan humanitif. Tulisan ini dimaksudkan untuk membuat senang atau menggugah simpatik pembaca dari suatu kejadian yang menyangkut aspek kehidupan. Feature merupakan karangan khas dengan menggunakan fakta, data yang dituangkan dalam tulisan berbentuk kisah. Menulis feature menggunakan bahasa bertutur, menceritakan dan memaparkan suasana mulai dari suasana kejadian, suasana yang sudah terjadi sampai pada suasana hanyut.

3.Laporan : berita yang ditulis secara detail dengan model Investigation News dan biasanya untuk kasus- kasus tidak tercover dalam straight news dan hard news. Keunggulan tulisan ada pada utuhnya persoalan yang ditampilkan, detail data yang disajikan, sudut pandang yang ditawarkan bahkan sisi- sisi yang sebelumnya belum terunggkap. Daya tarik laporan adalah data lengkap, runtut, dan format tulisan enak dibaca karena berdasarkan investigasi yang menyeluruh dan detail dari sang reporter.


D. Langkah- Langkah Penulisan
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penulisan berita:

1.     objektif, seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peroistiwa yang diangkatnya sebagai berita, dengan demikian seorang wartawan dilarang melibatkan kepentingan pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Namun tulisan harus faktual atau dituliskan berdasarkan fakta dan data yang benar- benar ditemukan dilapangan.
2.    Cover both side, tulisan harus seimbang dan berusaha mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa.
Prinsip hemat kata, prinsip dasar komunikasi menghendaki agar komunikasi berjalan dengan cepat dan jelas, dalam waktu dan ruang yang relatif terbatas, selain itu perhatikan penggunaan bahasa yang hemat dan maksud serta inti dari tulisan bisa dipahami. Hal ini agar berita efisien dan efektif, baik dari pemilihan diksi, membentuk kalimat, penyusunan alinea, hingga membentuk plot seefektif mungkin, yang terpenting dalam penulisan berita adalah pembaca mudah mencerna informasi yang disampaikan.
Berita harus menggandung unsur 5W+1H, artinya dalam berita harus dijelaskan peristiwa apa yang ditulis, siapa saja yang terkait, kapan itu terjadi, dimana terjadinya dan bagaimana rangkaian peristiwa tersebut.
Sebuah berita harus ditulis dalam piramida terbalik . Dalam pola ini maka data yang paling pentingt harus diletakan dialinea- alinea pertama. Dengan demikian semakin atas letak alinea, semakin penting pula data yang dikandungnya, alinea pertama yamg disebut dengan lead merupakan alinea terpenting. Sebab dalam lead inilah termuat angel(sudut bidik), berita dan inti yang dipaparkan.


E. Proses atau tahap menulis atau menyusun berita;

     1.Fact Organizing:
Yaitu pengorganisasian/ pengumpulan fakta oleh wartawan yamg akan menulis berita.Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data- data tertulis yang telah tersedia.

2.Lead Decission
Yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita

3.Word Selection
Yaitu pemilihan kata- kata yang cocok, untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat- lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.

4.Start To Write
Ambil mesin ketik atau komputer, kertas, jika perlu referensi pendukung. Konsentrasilah dalam menulis sehingga tidak keliru.

F. Teknik 3 M
        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, teknik diartikan cara sistematis mengerjakan sesuatu. Dalam pembelajaran, teknik merupakan suatu kiat, suatu siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Teknik 3M merupakan singkatan dari mengamati, meniru, dan menambahi. Seperti kata pakar bahwa di kolong langit ini tidak ada yang baru, teknik 3M ini pun sesungguhnya bukanlah hal yang sangat baru. Penulis terilhami dari apa yang diajarkan Mardjuki ( dalam Harefa, 2002:31), seorang penulis kreatif yang cukup dikenal oleh para wartawan di Yogyakarta di tahun 80-an, kepada calon-calon penulis muda, yaitu dengan 3N-nya (niteni, norokke, nambahi).
Mengamati diartikan sebagai kegiatan melihat dengan cermat dan teliti mengenai sebuah objek. Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis teks berita, siswa mengamati model teks berita yang dimuat dalam surat kabar atau yang disediakan guru. Hasil yang diharapkan dari kegiatan mengamati adalah pembelajar menemukan unsur-unsur berita dan pola-pola penulisan teks berita. Teknik mengamati ini ternyata selaras dengan beberapa pilar dalam Pendekatan Kontekstual, yaitu inkuiri.
Menirukan dalam konteks pembelajaran bukan diartikan sebagai kegiatan “menjiplak”. Hal yang harus ditiru bukan kata per kata, kalimat per kalimat tetapi unsur-unsur yang harus ada dalam teks berita dan pola-pola penulisan teks berita sehingga siswa dapat menulis teks berita dalam berbagai pola dan variasi. Teknik meniru tidak jauh beda dengan konsep pemodelan dan kontruksivisme dalam Pendekatan Kontekstual.
Menambahi merupakan wahana bagi siswa untuk memberikan warna khas terhadap tulisannya sehingga berbeda dengan objek tiruannya. Artinya, bila dalam objek tiruan ada unsur-unsur berita yang belum tertulis, siswa menambahi sehingga menjadi lebih lengkap unsur-unsur beritanya.
Aplikasi Teknik 3M dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. Aplikasi teknik 3M dalam pembelajaran menulis teks berita seperti halnya kegiatan pembelajaran pada umumnya, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

G. Ciri-ciri Berita

Suatu tulisan akan dikelompokkan menjadi berita jika mengandung 4 ciri yaitu: Aktual, faktual, penting, dan menarik.

1.          Aktual artinya hangat, terbaru, terkini atau tidak ketinggalan zaman (up
        to date) atau masih aktual, masih baru dan masih sesuai untuk
        dibicarakan.
2.          Faktual artinya ada faktanya, benar-benar terjadi, objektif, sumbernya
         jelas dan dapat dibuktikan.
3.          Penting berarti dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama dianggap penting
         karena sifatnya yang sangat berdampak besar bagi masyarakat atau
         pemerintah, seperti: kebijakan pemerintah, peristiwa yang sedang
         melanda negara, atau hal lain yang perlu diketahui semua lapisan
         masyarakat. Kedua penting dari sisi asal atau sumber berita. Biasanya  
         menyangkut tokoh atau orang yang memberitakan.
4.          Menarik artinya memicu rasa ingin tahu pembaca. Rasa ingin tahu 
         pembaca itu dapat dilihat dari sifatnya yang dapat memenuhi keinginan
         kuat pembaca untuk mengetahuinya. Salah satunya dilihat dari sisi  
         penyajian, kemasan atau penyampaian isi berita itu sendiri.

H. CONTOH BERITA
1. Contoh Teks Berita tentang Kecelakaan
Berikut ini adalah contoh teks berita tentang peristiwa kecelakaan kereta api , selasa 15/12/2015 di Medan. 

Keluar Jalur, Kereta Api Sri Lelawangsa Tabrak Tembok Pembatas Rel
Empat rangkaian gerbong kereta jurusan Medan-Binjai keluar dari jalur dan menabrak tembos pembatas rel di kawasan Jalan M.T Haryono kota Medan, Selasa (15/12/2015) (What, Where, When)
Peristiwa ini membuat warga setempat panik, pasalnya rangkaian kereta ini tiba-tiba memasuki jalur rel yang telah lama ditutup atau tidak difungsikan lagi.
Kereta penumpang Sri Lelawang Syah jurusan Medan-Binjai ini melaju kencang hingga pindah ke jalur kosong yang buntu dan tidak terintegrasi ke jalur lainnya sehingga menabrak tembok pembatas yang berada sekitar 100 meter dari stasiun besar kereta api Medan. (How)
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Di duga kereta tiba-tiba berpindah jalur karena ada kelalaian operator. Namun, kepala stasiun besar kereta api Medan, Nahruddin, yang tiba dilokasi kejadian belum memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan ini. (Why, Who)

3.      Contoh Teks Berita tentang Politik

Temukan Pelanggaran, KPU Poso Gelar Pemilihan Ulang
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menggelar pemilihan ulang pada Sabtu, (12/12/2015), menyusul temuan pelanggaran saat tanggal 9 Desember lalu. (What, When, Why)
Sebanyak 549 pemilih di TPS 3 di salah satu kelurahan di Kecamatan Poso Kota Utara memilih ulang. (Where)
Panwaslu Kabupaten Poso mengatakan pemilihan ulang diputuskan setelah ada pelanggaran oleh salah seorang pemilih yang menerima lebih dari 1 surat suara (Why)
Dalam pemilihan ulang penyelenggara juga mengganti ketua dan seluruh anggota KPPS. Pelaksanaan pemilihan ulang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Poso yang di ikuti 4 pasangan berjalan dengan lancar dengan penjagaan dari aparat kepolisian. (How)


4.      Contoh teks berita tentang Kriminal
    Polisi Bongkar Sindikat Penjual Sabu di Bekasi
Sindikat penjualan narkoba jenis sabu berhasil dibongkar oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Bekasi, Jawa Barat. Senin (14/12/2015).(What, When, Where)
Dari operasi ini polisi berhasil menangkap empat orang tersangka dan menyita 13 kg sabu. Pengungkapan ini berawal dari penangkapan tersangka berinisial DK di Jembatan Caman Kelurahan Jati Bening, Bekasi. (What, How, Who).

Dari tangan tersangka pihak kepolisian berhasil menyita 1,24 gram sabu. Dari pengembangan kasus polisi berhasil mengungkap pengedar berinisial RD di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat. (What, Why)

Polisi berhasil menyita 24 bungkus plastik sabu dengan berat total 13 kg atau setara dengan Rp. 19,5 milyar. Pengedar RD adalah mantan residivis dengan kasus yang sama. (What, Who)

1 komentar:

  1. The Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City - DrMCD
    The Borgata Hotel Casino & Spa is an Atlantic City luxury 과천 출장마사지 resort 경기도 출장마사지 casino and casino. The casino's 40000 square foot 밀양 출장안마 gaming space 진주 출장샵 features more than 성남 출장마사지 2,300 slots,

    BalasHapus